Langsung ke konten utama

Dulunya Hanya Masjid Kecil, Kini Masjid At-Ta'awun Jadi Ikon Wisata Religi Puncak


Masjid At-Ta'awun Puncak Bogor. (Foto:DeskJabar/Lilis Lestari)

Kawasan Puncak adalah salah satu kawasan favorit wisatawan untuk berlibur. Selain tempat wisatanya, di kawasan Puncak terdapat juga sebuah masjid megah yang menjadi favorit para wisatawan, Masjid At-Ta'awun namanya. Sebelum menjadi ikon wisata religi Puncak, masjid ini awalnya hanyalah sebuah masjid kecil biasa. Bagaimana ceritanya Masjid Attaawun ini menjadi semegah sekarang?

Masjid At-Ta'awun adalah sebuah masjid yang selalu ramai dikunjungi wisatawan saat berkunjung ke Puncak. Perkebunan teh yang hijau dan sejuk di sekelilingnya membuat masjid ini menjadi ikon wisata religi serta tempat ibadah favorit para wisatawan. Selain pemandangannya yang indah, daya tarik lain yang dimiliki Masjid At-Ta'awun ini adalah arsitektur bangunannya yang megah.

Sebelum semegah sekarang, Masjid At-Ta'awun ini dulunya hanyalah masjid kecil biasa. Masjid yang berlokasi di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor ini awalnya didirikan untuk memenuhi kebutuhan tempat ibadah bagi para pekerja kebun teh di PTPN Nusantara VIII yang beragama islam. Atas dasar itu, akhirnya didirikanlah sebuah masjid sederhana dengan nama Masjid Al-Muttaqien.

Seiring berjalannya waktu, jemaah Masjid At-Ta'awun semakin bertambah. Dulunya hanya para pekerja kebun teh, akhirnya masyarakat biasa di sekitar masjid pun turut menjadikan masjid ini sebagai tempat ibadahnya. Hal itu terjadi dikarenakan masyarakat sekitar tidak mempunyai tempat ibadah yang layak.

Karena terletak di jalan yang menjadi poros transportasi Bandung, Cianjur, Bogor, dan Jakarta, jemaah Masjid Al-Muttaqien juga turut bertambah dari jemaah luar kota yang melewati Jalan Raya Puncak. Salah satunya adalah Gubernur Jawa Barat (1993-2003), H.R. Nuriana. Saat itu, H.R. Nuriana yang sedang melewati kawasan Puncak hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid al-Muttaqien.  Namun, kecilnya bangunan masjid ini menyebabkan ia harus solat Jumat berdesak-desakan dengan jamaah lain. Melihat kondisi tersebut, H.R. Nuriana tergerak hati untuk membangun sebuah Monumen Kebersamaan (Gotong Royong Plus) dalam bentuk masjid yang lebih layak dan representatif.

Setelah rencana tersebut disetujui oleh para pejabat di Jawa Barat seperti Bupati Bogor, Walikota Bogor, Bupati Cianjur, Bupati Sukabumi, akhirnya direnovasilah Masjid Al-Muttaqien menjadi Masjid At-Ta’awun.

Untuk dana untuk pembangunan masjid, H.R. Nuriana mengusungkan Rereongan Sarumpi atau mengumpulkan dana dari sumbangan seluruh masyarakat Jawa Barat. Setiap kepala keluarga dari rumah ke rumah menyumbangkan uang sebesar Rp100, hingga terkumpullah dana perenovasian masjid sebesar 34 miliar.

Setelah direnovasi, kini bangunan Masjid At-Ta’awun menjadi lebih indah dan megah. Terdapat sentuhan Timur Tengah pada bagian pilar-pilar masjid. Kaca-kaca patri yang mengelilingi masjid juga diukir dengan pola khusus yang berwarna warni, sehingga tercipta warna-warna beragam saat cahaya matahari masuk melewati kaca tersebut. Ornamen pada bagian dalam masjid didominasi dengan kayu, baik ruangan disekitar mimbar maupun lantainya yang menambah kesan megah pada bangunan masjid.

Bagian luar masjid juga dibuat indah dengan adanya taman yang tertata rapih. Terdapat pula kolam ikan di sekitar masjid serta air terjun mini buatan di bagian belakang masjid. Bagian luar masjid semakin terlihat indah dengan adanya air terjun buatan ini. Gemericik aliran airnya pun membuat suasana masjid semakin teduh dan damai.

Masjid At-Ta’awun yang berada pada ketinggian 2000 mdpl memiliki hawa yang sejuk dan segar dengan pemandangan kebun teh di sekelilingnya. Masjid seluas 10.000 m2 ini kini menjadi tempat persinggahan yang nyaman bagi para wisatawan yang melintas, entah itu untuk beribadah ataupun sekedar beristirahat sejenak. Masjid At-Ta’awun kini dikelola oleh Badan Pengelola Islamic Center (BPIC) Pemprov Jawa Barat. Selain tempat ibadah, Masjid At-Ta’awun juga bisa dijadikan tempat wisata religi dengan adanya para pedagang yang menjual makanan dan suvenir di sekitar masjid.

 

https://www.bogorraincake.com/2018/01/26/masjid-taawun-menjadi-masjid-megah/

https://deskjabar.pikiran-rakyat.com/ragam/pr-1133531780/kisah-unik-berdirinya-masjid-attaawun-puncak-bogor-berawal-dari-pekerja-kebun-hingga-menjadi-masjid-megah




Komentar